Laman

Kamis, 28 Juli 2011

BUMI MANUSIA

BUMI MANUSIA

Biodata Buku:
Judul Buku : Bumi Manusia
Jenis Buku : Roman Novel
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantera
Cetakan : 16, Oktober 2010
Tebal Buku : 535 Halaman

Sinopsis:
Minke merupakan tokoh dalam novel ini. Minke tidak pernah mau mengungkapkan siapa nama aslinya. Minke merupakan salah satu murid di HBS. HBS merupakan sekolah yang hanya dapat dimasuki oleh golongan tertentu saja. Minke mempunyai teman bernama Robert Suurhof. Melalui Robert Suurhof inilah Minke bisa sampai tiba di Wonokromo. Di Wonokromo Minke bertemu dengan Robert Mellema seorang peranakan Indo-Eropa yang mempunyai adik bernama Annelies. Robert Mellema dan Annelies Mellema merupakan indo anak dari Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh (seorang pribumi). Ketika ditanya siapa namanya Minke menjawab namanya Minke, tanpa nama belakang. Bahkan, Minke tak takut jika dianggap sebagai anak yang tak diakui oleh ayahnya
.
Robert Suurhof ternyata menyukai Annelies, tapi sayang Annelies telah jatuh hati kepada Minke. Perkenalan singkat itulah yang membawa perubahan besar dalam jalan hidup seorang Minke. Annelies merupakan gadis yang mewarisi sifat pekerja keras dan keuletan ibunya. Nyai Ontosaroh merupakan pekerja keras yang dapat mengembangkan bisnis usaha Mellema meski tak pernah mendapatkan pendidikan formal. Hanya dari suaminyalah Nyai Ontosaroh mendapatkan kemampuannya. Selain itu, kegemaran membaca Nyai Ontosaroh membuatnya mempunyai banyak pengetahuan. Dibalik semuanya itu, Nyai Ontosaroh merupakan wanita yang dulunya dijual oleh kedua orangtuanya kepada seorang totok Belanda. Pengalaman kehidupannya yang buruk inilah yang menjadikan Nyai Ontosaroh mempunyai watak yang keras. Karena pengalamannya inilah Nyai Ontosaroh mendidik anaknya dengan tegas.
Setelah sering berkunjung dan bercakap-cakap dengan Nyai Ontosaroh, Minke menjadi semakin kagum dengan sosok itu. Minke semakin akrab dengan keluarga itu, kecuali pada Robert Mellema. Hingga pernikahan Minke dan Annelis pun terlaksana.robert Mellema sering tak pulang kerumahnya, ternyata Robert Mellema sering berkunjung ke rumah Babah Ah Tjong, sebuah tempat lokalisasi. Robert Mellema diberi seorang wanita bernama Maiko yang berasal dari Jepang. Dan semakin betahlah Robert tinggal disana.
Suatu hari terjadi sebuah keributan besar, Tuan Mellema yang selama ini tak pernah pulang ditemukan tewas dirumah Babah Ah Tjong. Di rumah itu pula Nyai Ontosaroh melihat Robert. Namun, Robert langsung melarikan diri begitu saja. Bahkan, Robert berhasil lolos dari kejaran Darsam yang merupakan pendekar kepercayaan Nyai Ontosaroh. Babah Ah Tjong dibawa ke meja persidangan. Ini merupakan sidang pertama kali di mana seorang Tionghoa diajukan ke Pengadilan Putih. Jalannya persidangan berjalan cepat, bahasa Belanda yang digunakan. Babah Ah Tjong mengakui bahwa telah melakukan peracunan dengan ramuna Tionghoa yang tidak dikenal oleh dunia kedokteran. Babah Ah Tjong tidak mau mengakui perincian ramuannya, hanya, akibat dari ramuan itu adalah si peminum kehilangan keseimbangan. Babah Ah Tjong mendapatkan hukuman selama sepuluh tahun dan kerja paksa. Sedangkan para pembantunya dijatuhi hukuman antara dua sampai tiga tahun.
Baru sebentar mengalami ketenangan dalam hidup, masalah baru muncul lagi. Maurits Mellema, anak sah dari Herman Mellema di Nederland dating ke Wonokromo dan meminta seluruh hak dan kekayaan ayahnya yang selama ini dikembangkan oleh Nyai Ontosaroh. Herman Mellema memang mempunyai anak dan isteri di Negara asalnya. Masalah ini lantas dibawa ke depan pengadilan. Dari pengadilan itulah diputuskan bahwa pernikahan antara Nyai Ontosoroh dengan Herman Mellema tidak sah. Pernikahan antara Minke dan Annelies pun juga dianggap tidak sah. Pengadilan memutuskan bahwa seluruh harta dari Herman Mellema diberikan kepada Maurist Mallema. Pengadilan yang ada saat itu bukanlah pengadilan yang adil. Pengadilan tidak memberikan kesempatan kepada seorang pribumi untuk dapat membela diri. Bahkan segala upaya telah dilakukan tapi tetap tidak dapat menghentikan keputusan itu. Banyak protes yang dilayangkan bahkan tertulis di surat kabar tetap saja tak berpengaruh. Meskipun saat itu Annelies sedang sakit tapi pengadilan tidak mempermasalahkan keadaannnya dan tetap memutuskan bahwa Annelis Mellema harus di bawa Maurits ke Belanda. Dalam keadaan sakit inilah Annelies pisahkan dari keluarganya. Diakhir cerita Minke berjanji akan segera menyusul ke Belanda. Ketika Minke mengatakan bahwa telah kalah kepada Nyai Ontosaroh, tapi pendapat berbeda dilontarkan Nyai Ontosaroh bahwa mereka tidak kalah, mereka telah melawan, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.

Komentar:
Novel Bumi Manusia karya dari Pramoedya Ananta Toer ini merupakan buku pertama dari Tetralogi Buru. Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. Roman bagian pertama Bumi manusia ini merupakan periode munculnya kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang sebisa mungkin ingin keluar dari tradisi kejawaan menuju manusia yang bebas dan merdeka. Dengan gayanya yang khas, Pram membuat pembaca terseret untuk masuk ke dalam tokoh-tokoh yang ditampilkan. Dengan membacanya waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era awal pergerakan nasional.
Di dalam novel ini juga tergambar mengenai ketidakadilan yang dialami oleh para pribumi di bumi pertiwinya sendiri. Tempo cerita memang terkesan sangat lambat terutama pada bagian awal, bahkan kemungkinan membosankan. Akan tetapi, ketika telah mengerti jalan ceritanya, untuk meletakkan bukunya pun sayang. Pembaca menjadi terus penasaran mengenai bagaimana perjalanan hidup Minke. Novel ini mampu memperkaya wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai bangkitnya nasionalisme Indonesia dan suasana sosial serta moral bangsa, termasuk juga gambaran penjajahan ditahun-tahun menjelang berakhirnya kolonialisme Belanda, masa-masa penting yang menandai kuatnya pengaruh industrialisasi dari Eropa ke Indonesia.

Novella Cathlin PBSI UNY 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar