Laman

Rabu, 25 Februari 2015

Senja dalam Tawa

Ada kalanya senja tak lagi memikat
melebur bersama gurat-gurat kecewa
yang terlanjur terjerat dalam pesona
Namun, tak ada yang bilang itu dosa.
Terkadang, senja enggan rupawan
Layaknya cerita usang
yang berusaha menghilang
Meski tetap terkenang.
Tak ada kekaguman yang melebihi dusta
Tak ada keindahan yang layak dipuja.
berdiri di atas seonggok luka.
Tak membuat orang enggan melepas bahagia.
Lalu, aku melihatnya.
Melihat malam dengan anggun menyeret senja,
mengekangnya dan berkata, "Senja tertawa."
Ah, itu hanya mimpimu!
Tak ada ikatan yang selamanya menyenangkan.
bahkan, meski senja tampak tertawa.
Hei, apakah itu tawa?
Coba lihat, cahaya senja meredup.
Kalasan, 25 Februari 2015
-Novella Cathlin-