Laman

Minggu, 30 November 2014

Tabir

Jika dinding-dinding itu tak lagi berderit,
Perjalanan kita telah usai,
Meninggalkan jejak-jejak yang tak akan pernah lagi mampu tertapaki.
Beranjak dan akhirnya tersentak pada realita yang kian tak berjarak.
Lalu, kini aku sendiri berusaha menapaki kembali waktu yang mungkin kau lupa.
Berharap masih ada ruang yang mampu menampung segala logika.
Logika yang sebenarnya tak layak lagi disebut logika.
Dan tetap aku yang masih tersesat,
kembali mencoba menapaki mimpi dan berharap tak terjatuh pada dunia yang sama
Ciamis, 16 November 2014
-Novella Cathlin-

Sabtu, 29 November 2014

Senja Ingin Sendiri

Senja tak pernah bercerita tentang kita.
Senja masih mempunyai kisah sendiri.
Senja yang tahu,
Selama ini, tidak akan ada cerita
Yang melibatkan aku dan kau.
Senja hanya butuh waktu sendiri,
Tanpa jeda antara malam dan siang.
Tanpa isyarat antara kelam dan terang.
Senja hanya ingin menikmati,
Segala jenis kesendirian tanpa harus berbagi.
Entah itu kepada siang atau malam,
Entah kepada mentari dan bulan.
Senja ingin sendiri.
Senja ingin egois.
Senja tak ingin beranjak petang
Senja ingin menjadi berkesan
Tidak sekedar dianggap sebagai jeda
Karena Senja ingin sebuah makna,
Yang membuktikan bahwa dia ada.
Senyata yang lain.
Tidak pula sebagai bayangan.
Tidak pula sebagai selingan.
Senja ingin punya waktu sendiri.
Kalasan, 24 November 2014
-Novella Cathlin-

Kamis, 27 November 2014

N.O.N.E

Aku melihatmu,
Hanya sekedar melihat.
Bukan bercakap.
Bukan bertatap.
Aku berjalan di sampingmu,
searah, namun tak sejalan.
Hanya sekedar seiring,
Dan kita, melangkah masing-masing.
Kalasan, 27 November 2014
-Novella Cathlin-