Awal dari Sebuah Akhir

lelah...

rebah...

menyerah...

dan...

aku kembali...

dalam gelisah...


yogyakarta, 22 Maret 2012
karya. Novella Cathlin

ISA

(Kepada Nasrani Sejati)

Itu Tubuh
mengucur darah
mengucur darah

rubuh
patah

mendampar tanya: aku salah?

kulihat Tubuh mengucur darah
aku berkaca dalam darah

terbayang terang di mata masa
bertukar rupa ini segera

mengatup luka
aku bersuka

itu Tubuh
mengucur darah
mengucur darah

-Chairil Anwar-

It's Happy Line - YUI (+ Translation)

Dare no tame ni ikite iru no?
Saenai hibi wo sugoshite

Yowasa mo itami mo dono kurai kanjiteru no?

Tarinai kinou ni obore
Yume ni kaita kyou sorowanakutemo yeah yeah

Yoake mae no mabataku hoshi wa
Kiete itta no? Asu e itta no?

Tomorrow never knows
It's happy line

Nani wo shinjite ikeba ii?
Mienai hibi wo sugoshite

Donna yoru wo mitemo mou kurai kao shinaide

Daremo ga shiawase wo yobu egao
Miete iru no? Warawanakutemo yeah yeah

Asu e no omoi wo mune ni
Akai me wo mite
Waratte mita no

Tomorrow never knows
It's happy line

Tarinai kinou ni obore
Yume ni kaita kyou sorowanakutemo yeah yeah

Yoake mae no mabataku hoshi wa
Kiete itta no? Asu e itta no?

Tomorrow never knows
It's happy line



English

Who are you living for?
As you spend these gloomy days

How much weakness and pain do you feel?

Even if you’re lost in an unsatisfying past
And today doesn’t live up to the day you pictured in your dreams, yeah yeah

The stars that shine before dawn
Have they gone? Have they gone to tomorrow?

Tomorrow never knows
It's happy line

What should I believe?
As I spend these days I can’t see

No matter what night you’re seeing, don’t look so down anymore

Everyone has a smile they call happiness
Can you see it? Even if you don’t smile, yeah yeah

With my feelings for tomorrow in my heart
I tried to see it through rose-tinted glasses
And smile

Tomorrow never knows
It's happy line

Even if you’re lost in an unsatisfying past
And today doesn’t live up to the day you pictured in your dreams, yeah yeah

The stars that shine before dawn
Have they gone? Have they gone to tomorrow?

Tomorrow never knows
It's happy line

Zaman Manis

Hidup di zaman yang seolah-olah salah,
atau benarlah salah?
berliku di tengah
sudut tiga gempita
menanti arus
hidup di zaman yang manis

menanti zaman manis
hingga batang usia telah meninggi,
kemudian menggantung terkatung-katung
puing-puing kehidupan yang berangsur lenyap,

Pergi, dan Hiduplah Kembali

Aku bahagia menghembuskan sebagian nafas kehidupanku
agar jiwa-jiwa yang rapuh saat lara enggan dibagi,
kembali berterbangan

tertawa riang bersama awan di angkasa cerah, membiru
tersenyum, padaku dan bumi yang menaungi
sesaat namun.

hingga ku jumpai persimpangan langit,
kala nafas mulai melemah
terkapar dalam penat

namun, aku masih enggan berhenti

Malam

kembali,
petang sudah lama menghilang
berlalu menambah beban
malam kini telah membayang panjang
datang mengantikan terang
selalu saja malam yang jadi latar duka
selalu malam yang erat dengan nestapa
kesepian, kesendirian, kemunafikan, dan penyesalan
malam selalu menemani
menemani sekalipun bukan teman
aku begitu mengagumi malam
terlepas dari penatnya malam

-Eka-

Pendosa

Setiap jengkal langkah kehidupan yang kita tapaki,
hanya berisi paradigma kosong yang kelihatan seolah isi
terlihat indah, namun hanya mendatangkan fitnah
bahkan lebih baik sampah!
Mencengkeram setiap denyut nadi,
membakar habis seluruh harga diri dan nurani!

………..

Sampai kapan kita mau begini, hah?!
Diombang-ambing oleh nafsu,
dibutakan oleh waktu, tak tentu

-Eka Supriyanto-

Kisah Menggelisah

Malam ini,
tak ada kisah
yang ada
hanyalah resah.

resah yang menggelisah
menggelitik sedikit akal sehat
dan berakhir tanda koma
bukan seru!

Kalasan, 13 Maret 2012
karya. Novella Cathlin

Dan, Aku Terhempas

Dan,
diantara penantian ini aku terdiam,
tergilas waktu yang tak kunjung nyata
terbakar api yang tak kunjung padam.
lalu hangus...

Dan,
diantara kesendirian ini aku berpijak
dalam gulungan asa yang tak boleh ku harapkan
dalam cacian dosa yang terlanjur ku tenggak.

Dan,
ini aku dan aku
terjebak dalam kemunafikan senja
kala malam kian mengelam
aku tetap terpaku pada dusta.

Dan,
nyatanya aku tak butuh menjadi nyata
tak ada pengakuan memang
tapi ini tetap akan menjadi cibiran fajar.

Dan,
aku mulai menghempaskan diri pada pelukan malam
satu-satunya pengakuan untukku.
malam tak berarti malam
dan dosa tak selalu menjadi dosa.

Sekali saja,
biarkan aku terhempas...

Yogyakarta, 12 Maret 2012
Karya. Novella Cathlin

Diantara Ketaksadaranmu

Tak sadarkah kau
aku di sini membuka diri untukmu
aku menjadi tempat pesakitanmu
aku ada untuk kau lukai

Tak sadarkah kau
aku rela menjadi bayangan
antara kau dan dia
agar kau mudah menemukanku ketika ingin

Tak sadarkah kau
aku sedang mematikan hati
agar tak merasa sakit
katika kau memilih bersamanya

Tak sadarkah kau
jika selama ini aku sadar
bahwa aku hanyalah
tempatmu menegaskan diri
ketika kau tersakiti dia

Tak sadarkah kau
jika aku adalh pilihan pertama
aku adalah tempat utama
yang akan kau tuju
ketika kau terlukai dia

Tak sadarkah kau
jika bersamaku kau menjadi kau
bukan berpura-pura menjadi kau

Tanpa sadar
kau telah menjadikanku
sandaran utama
untuk dirimu


Kalasan, 07 Maret 2012
karya. Novella Cathlin

YUI - Goodbye Days

Dakara ima ai ni yuku
Sou kimetanda
POKETTO no kono kyoku wo
Kimi ni kikasetai

Sotto VORYUUMU wo agete
Tashikamete mita yo

Oh Good-bye days ima
Kawaru ki ga suru
Kinou made ni so long
Kakkoyoku nai yasashi sa ga soba ni aru kara
La la la la la with you

Katahou no IYAFON wo
Kimi ni watasu
Yukkuri to nagarekomu

Perspektif Riuh

meluluh dalam senyawa
tanpa pernah merasa
menggapai angan dan cita
dalam sumpah berhiaskan sampah dusta
mencari sembilu yang menguras sebagian isi
ku toreh salam dalam alunan tempik-sorak
riuh beriak

memandang ke tengah
sekejap mata setengah terbuka
menimba seluruh lara duka
susuri arah lalu mengerucut
memuncak asa
menaruh iba
kemudian kembali lagi
meluluh dalam senyawa
tanpa pernah merasa

-Eka Supriyanto-

Tanda Seru!!!

Biarlah!
aku yang mati terhunus pedang!
dan kau yang hidup!
Meneruskan sisa-sisa yang sudah ku buang!
aku tak butuh lagi hidup di tengah bayang kemunafikan!
persetan derak riak celotehan!
ku dengan caraku sendiri!
…dan kau hiduplah!
di depan kematianku!

-Eka Supriyanto-

Yya….Yya….

hari ini sepi melanda dinding-dinding batu
menerobos sunyi
menengadah, tangan berbalut kepedihan
kesendirian tak bertuan!

hey!!!
aku adalah luka dan nanah yang kau bawa!!!
sampah yang kau campakan!!!
bersimpah darah dan dosa
menanggung segala…
hari ini dinding-dinding batu setia
menjadi sepiku



Eka Supriyanto

Sehelai Duka di Pekat Senja

kembang tua di tinggi bukit,
berkelopak putih keriput emas,

aku sebagai kumbang penghabis nektar

dalam urat nadi bukit
aku rindu, teramat rindu.
pada daun waktu

berguguran musim
mengalun,,

sehelai duka di pekat senja..
air mata..
hujan do'a

161111
-Eka-
dalam Hujan Sajak

The Sky Fontier

Whispering winds..
Semua dimulai dari satu titik
Titik terendah atau tertinggi
Atau dari ketidakadaan suatu titik itu sendiri
Jangan selalu memulai dari bawah
Mulai saja menggantung tujuan kita di tahta tertinggi
Jangan terlalu tinggi... kata para pesimis

Bagi saya langit itu batas
Batas kenyataan dan surga
Jika lelabuhan yang saya cari ada di sana, maka mungkinlah

Panggil Aku Kembali

Lelah hati ini,
slalu dipenuhi dengan rasa bersalah karenamu.
Slalu dijejali penyesalan dihati.

Aku tau,
ini kesalahanku,
tapi tak sepenuhnya semua karenaku.

Maaf karena aku meninggalkanmu,
tapi ini juga karena selama ini kau mengabaikanku.

Persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan- dikecewakan, didengar- diabaikan, dibantu-ditolak,

Seorang Teman yang Baik

Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.

Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.

Di sekolah lanjutan pertama, kita punya

Aku Tak Mau Rasa Ini

Rasa ini,
datang tak pernah ku duga.
menyesakkan,
karena ku tak mampu membebaskannya.

Aku terlalu takut,
takut terlukai,
takut tak terbalas,
takut tertolak.

Tuhan. . .
Bantu aku,
mengekang rasa ini,
agar tak semakin subur tumbuh dalam sanubari.

Tuhan. . .
Tolong aku,

Maaf...

Maaf, aku hanya bisa menawarkan cinta ini dalam bentuk persahabatan,
Apakah kau tahu?
Ini semua ku lakukan karena aku tak mau kehilangan dirimu,
Karena aku ingin selalu berada disampingmu,

aku takut,
aku takut jika nanti aku harus kehilanganmu,
aku takut jika nanti kau meninggalkanku.

Setidaknya,
Dalam hubungan persahabatan ini,